Sejarah STT Bentara Akar Pendidikan Anak Bangsa Indonesia
Di tengah gelombang transformasi pendidikan tinggi di Indonesia, Sekolah Tinggi Teknologi Bentara (STT Bentara) lahir bukan hanya sebagai institusi akademik, tetapi sebagai jawaban atas kebutuhan bangsa akan sumber daya manusia yang unggul, berintegritas, dan berakar pada nilai kebangsaan. Sejarah berdirinya STT Bentara tidak bisa dilepaskan dari semangat para pendiri yang percaya: pendidikan adalah fondasi utama kemajuan Indonesia.
Berawal dari keprihatinan terhadap kesenjangan akses pendidikan teknologi berkualitas di daerah, sekelompok pendidik dan profesional IT bersatu pada awal 2010-an untuk mendirikan lembaga pendidikan yang fokus pada penguasaan teknologi informasi berbasis karakter kebangsaan. Nama “Bentara” sendiri dipilih secara simbolis dalam bahasa Nusantara kuno, bentara berarti “penyampai berita” atau “utusan”, mencerminkan misi kampus ini menjadi penyebar ilmu pengetahuan dan nilai luhur kepada generasi muda.
STT Bentara secara resmi beroperasi setelah mendapat izin penyelenggaraan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Sejak awal, kampus ini menetapkan diri sebagai pelopor pendidikan teknologi yang terjangkau namun tidak mengorbankan kualitas. Program studi unggulannya seperti Teknik Informatika dan Sistem Informasi dirancang tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga menjawab kebutuhan industri lokal dan nasional.
Yang membedakan STT Bentara sejak masa-masa awal adalah komitmennya pada pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Banyak mahasiswa dari latar belakang ekonomi terbatas diberi kesempatan melalui beasiswa dan program bantuan biaya kuliah. Selain itu, kampus ini aktif membangun kemitraan dengan pemerintah daerah, BUMN, dan startup lokal untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang nyata dan relevan.
Seiring waktu, STT Bentara terus berkembang. Infrastruktur digital diperkuat, laboratorium komputer diperbarui, dan metode pembelajaran hybrid diterapkan sejak sebelum pandemi. Yang tak pernah berubah adalah jiwa nasionalismenya: setiap mahasiswa didorong untuk tidak hanya menjadi programmer atau analis data, tapi juga agen perubahan yang peduli pada desa, lingkungan, dan keutuhan NKRI.
Kini, STT Bentara dikenal sebagai “rumah” bagi ribuan alumni yang tersebar di berbagai sektor dari perusahaan teknologi global hingga pengembang aplikasi desa. Mereka adalah bukti nyata bahwa pendidikan berbasis anak bangsa, oleh anak bangsa, dan untuk Indonesia benar-benar bisa melahirkan pemimpin masa depan.
Sejarah STT Bentara bukan hanya soal tahun berdiri atau izin operasional tapi tentang semangat yang terus menyala: mencetak generasi digital yang tetap memegang jati diri sebagai anak Indonesia.
.jpg)
Komentar